Di Monterey, California, para burung pelikan pernah hidup dengan nyaman. Mereka tidak perlu bersusah payah berburu ikan, karena pabrik pengalengan ikan menyediakan limpahan sisa-sisa potongan ikan setiap hari. Namun, kenyamanan itu tidak bertahan lama. Ketika ikan-ikan sudah susah ditangkap di laut dan akhirnya pabrik-pabrik mulai tutup, pelikan-pelikan ini sudah tidak tahu lagi bagaimana bertahan hidup. Mereka lupa cara berburu.
Lalu muncullah sebuah ide untuk menyelamatkan keberlangsungan hidup para Pelikan. Para pencinta lingkungan mendatangkan pelikan dari tempat lain. Pelikan-pelikan tangguh yang terbiasa berburu, yang hidupnya dibentuk oleh perjuangan. Mereka datang dan langsung beraksi, memancing, menyelam, dan menghidupi diri sendiri. Tanpa disadari, pelikan-pelikan lokal mulai meniru. Mereka belajar lagi. Naluri yang tertidur dibangkitkan kembali. Mereka kembali menjadi pelikan sebagaimana seharusnya.
Pelajaran untuk kita? Sederhana namun dalam, yaitu pergaulan membentuk karakter.
Seperti kata Les Giblin, kita belajar melalui pancaindra, dari apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan. Dan seperti yang ditegaskan John C. Maxwell, kepemimpinan bukan hanya lahir dari krisis atau bakat, tapi dari pengaruh. Dari siapa yang ada di sekitar kita.
Jika kita ingin bertumbuh, tidak cukup hanya dengan punya niat. Kita perlu lingkungan yang membentuk. Pergaulan yang membakar semangat. Sahabat yang menantang kita untuk naik level. Rekan yang menunjukkan standar baru dalam iman, kerja, dan hidup.
Bergaullah dengan orang yang memperjuangkan hidupnya. Dekatkan diri pada mereka yang tetap bersinar di tengah tekanan.
Kita bisa belajar dari firman, dari doa, dan dari alkitab. Namun Tuhan juga menempatkan orang-orang di sekitar kita, bukan tanpa alasan. Mereka adalah alat. Mereka adalah inspirasi. Mereka adalah cermin dari apa yang bisa kita capai, jika kita mau belajar.
"Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak."— Amsal 13:20
Kisah pelikan di Monterey adalah pengingat: ketika engkau merasa kehilangan arah, mungkin yang kau butuhkan bukan sekadar motivasi tapi komunitas yang sehat. Lingkungan yang membuatmu ingat siapa dirimu sebenarnya.
Comments
Post a Comment