🕊️ Humor Kristen Jilid 1: Tawa di Tengah Iman yang Serius

Kumpulan cerita lucu Kristen yang menghangatkan hati dan menghibur jiwa. Tertawalah bersama Tuhan melalui kisah-kisah ringan penuh makna rohani.

Kadang kita menjalani hidup iman dengan terlalu serius, seolah tidak ada ruang untuk tawa. Padahal, Tuhan juga menciptakan sukacita!
Seperti ada yang tertulis: 
"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."
- Amsal 17:22

Nah, kali ini yuk kita rehat sejenak dan menikmati beberapa cerita ringan yang bisa dibaca sambil ngopi sore.

Pendeta yang Terlalu Jujur

Seorang pendeta sedang berkhotbah:

“Saudara-saudari, hari ini saya mau bicara tentang kejujuran. Tapi sebelum itu, saya ingin tahu… siapa di sini yang pernah membaca Markus pasal 17?”

Hampir separuh jemaat mengangkat tangan.

Pendeta tersenyum:

“Saudara-saudari yang mengangkat tangan, mari kita bertobat bersama. karena Injil Markus cuma sampai pasal 16!”

Perekrutan

Seorang pria telah meninggal dan naik ke surga. Seorang malaikat menjemputnya dan menunjukkan sekeliling. Ia melihat orang-orang hidup dengan tenang, memainkan musik, dan bersenang-senang. Lalu malaikat berkata, “Sekarang aku akan menunjukkan neraka.”

Sesampainya di sana, ia melihat banyak orang sedang minum-minum, merokok, berpesta, dan tampak bersenang-senang. Ia juga melihat banyak temannya ada di sana. Iblis memimpin kerumunan besar itu.

Ia kembali ke surga, dan malaikat bertanya, “Tempat mana yang ingin kamu pilih?”

Ia berpikir sejenak dan berkata, “Saya pilih neraka, di sana terlihat keren!”

Ia pun kembali ke neraka. Tapi kali ini, orang-orang berteriak kesakitan, menangis, dan disiksa dengan hebat. Menyadari bahwa ia tak bisa kembali, ia berkata kepada iblis,

“Ini tidak seperti hari kemarin!”

Iblis menjawab,

“Kemarin itu hari rekrutmen, hari ini adalah hari kerja!”

Kasih Karunia

Seorang pria meninggal dan tiba di Gerbang Surga. Di sana, dia disambut oleh Santo Petrus yang dengan wajah yang serius.

Petrus berkata, “Maaf, surga hampir penuh, mulai sekarang masuk surga pakai sistem poin. Butuh 100 poin untuk lolos. Ayo kita mulai.”

Pria itu tersenyum percaya diri, “Saya rutin memberi makan orang miskin!”

Petrus cek daftar, “Oke, itu... 3 poin.”

Pria itu kaget, “Cuma tiga?! Oke, saya juga rajin memberi perpuluhan ke gereja.”

“Tambah 1 poin,” kata Petrus.

Mulai panik, pria itu berkata, “Saya bahkan nggak pernah ngomong kasar... kecuali waktu nyenggol jari kaki ke ujung meja.”

Petrus mengangkat alis, “Hmm, itu setengah poin.”

Pria itu mulai ngos-ngosan. “Saya juga pernah angkat nenek-nenek waktu jatuh di pasar!”

Petrus menjawab, “Baik, tambah 2 poin karena bonus angkat-angkat.”

Pria itu frustrasi, “Yah... kalau begini terus, saya cuma bisa masuk surga karena kasih karunia Tuhan!”

Petrus langsung senyum lebar dan berkata,

“Nah, itu baru jawabannya! Ayo masuk, pintu sebelah kanan, ada kopi dan donat!”

Doa di Beranda

Seorang nenek tua setiap hari keluar rumah, duduk di beranda, dan berdoa dengan suara keras memohon makanan.

Setiap hari, tetangganya yang duduk di beranda sebelah akan berteriak,

“Tidak ada Tuhan!!!”

Akhirnya, si tetangga memutuskan untuk membuktikan bahwa Tuhan tidak ada dengan meninggalkan sekantong sembako di beranda si nenek.

Keesokan harinya, si nenek keluar rumah, melihat sembako di beranda, lalu berseru,

“Tuhan itu luar biasa! Bukan hanya Dia memberikan makanan untukku, tapi Dia juga menyuruh iblis untuk mengantarkannya ke pintuku!”

Seorang Pria Berdoa kepada Tuhan

Seorang pria sedang berdoa kepada Tuhan dan berkata:

"Tuhan, aku sudah mengikuti semua perintah-Mu, aku hidup tidak sia-sia. Bisakah Engkau mengabulkan satu permintaanku?"

Tuhan menjawab:

"Apa yang kau inginkan, anak-Ku?"

Pria itu berkata:

"Bangunkan aku jembatan dari California ke Hawaii, pulang-pergi."

Tuhan berkata:

"Wah, itu permintaan yang sangat besar. Bisa tidak kau minta sesuatu yang lebih mudah?"

Pria itu berpikir sejenak, lalu berkata:

"Oke, Tuhan... tolong beri tahu aku semua hal tentang wanita dan kenapa mereka berpikir seperti itu."

Tuhan terdiam sebentar, lalu menjawab:

"Jadi... kamu mau jembatanya dua jalur atau empat jalur?"