Di suatu sore hari yang hujan, saya berkendara bersama anak saya menyesuri salah satu jalan utama di kota, diperlukan kewaspadaan yang lebih saat melewati jalanan yang basah dan licin. Tiba-tiba, putriku, Aspen, yang sedang duduk santai di kursinya bicara. "Ayah, aku sedang memikirkan sesuatu."
Biasanya kalau putriku berbicara seperti itu berarti dia sedang merenungkan sesuatu, dan sekarang dia siap untuk mengeluarkan semua uneg-uneg pikirannya dan Saya sangat ingin mendengarnya.
"Apa yang kamu pikirkan?" Saya bertanya.

"Hujan!" Katanya, "Hujan itu seperti dosa, dan wiper kaca depan itu seperti Tuhan sedang membersihkan dosa kita."
Saya kaget akan pernyataannya dan setelah beberapa saat, aku bisa meresponsnya. "Bagus sekali, Aspen."
Lalu rasa ingin tahu saya datang. Seberapa jauh gadis kecil ini memahami ilham ini? Jadi saya pun bertanya kepadanya. "Apakah kamu memperhatikan bagaimana hujan itu terus datang? Apa makna yang kamu dapat?"
Aspen tanpa ragu langsung menjawab: "Kita terus berbuat dosa, dan Tuhan terus mengampuni kita."
Saya akan selalu mengingat hal ini setiap kali saya menghidupkan wiper kaca saya.
Comments
Post a Comment