Macan Besar Bernyali Ciut Seperti Tikus
Jikalaupun kamu ketakutan, mohonlah pada Tuhan kekuatan. Semoga cerita inspiratif kristen ini menguatkan.
Di zaman kuno di India, ada kisah menarik tentang seekor tikus yang penuh dengan ketakutan. Ketika melihat seorang kucing, ketakutannya membuatnya mencari pertolongan kepada seorang tukang sihir. Tikus ini berharap bisa menjadi kucing untuk menghindari bahaya kucing. Namun, begitu ia menjadi kucing, tak lama kemudian ia dikejutkan oleh kehadiran seorang anjing yang membuatnya merasa terancam lagi. Tanpa ragu, ia kembali kepada sang tukang sihir dan memohon untuk diubah menjadi anjing.
Tetapi kisah ini tak berakhir di sana. Begitu ia menjadi anjing, ketakutannya muncul kembali ketika ia berpapasan dengan seorang macan yang perkasa. Ia pun segera berlari kembali kepada sang tukang sihir dan meminta untuk diubah menjadi macan. Tapi saat ia datang lagi dengan keluhan bahwa ia bertemu dengan seorang pemburu, sang tukang sihir menolak untuk membantunya lagi. "Aku akan mengembalikanmu menjadi tikus," kata sang tukang sihir, "karena walaupun tubuhmu sebesar macan, nyali dalam dirimu masih selemah tikus."
Kisah ini seperti cermin bagi banyak orang yang telah memilih untuk percaya kepada Yesus dan mengklaim status sebagai manusia baru. Meski kita telah dinyatakan sebagai manusia baru dalam Kristus, seringkali kita masih hidup dalam ketakutan. Kita mungkin mengaku telah berubah, tetapi dalam hati kita, ketakutan dan kekhawatiran masih mendominasi. Bukannya membiarkan Kristus memimpin dan mengubah hidup kita, kita lebih sering membiarkan ketakutan dan kecemasan mengendalikan kita.
Hasilnya, sukacita kita menjadi meredup. Senyum menghilang, dan kebahagiaan tergantikan oleh kegelisahan dan ketakutan. Seandainya kita memiliki nyali yang dianugerahkan oleh Kristus, kita seharusnya mampu bersukacita dalam segala keadaan, seperti yang dilakukan oleh Paulus. Bahkan dalam penjara sekalipun, ia tetap bersukacita. Tidak ada situasi atau kondisi yang bisa merampas sukacita kita jika kita memiliki nyali Kristus.
Jika kita mengaku sebagai anak Tuhan, seharusnya kita mampu menghadapi setiap tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita. Janganlah kita seperti macan yang sebenarnya memiliki tubuh besar tetapi nyali tikus. Hadapilah semua tantangan hidup dengan penuh optimisme dan sukacita, karena kita memiliki Tuhan yang memberikan kita bukan roh ketakutan, tetapi roh keberanian.
Bukankah seharusnya kita berani menghadapi setiap tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita? Kalau tak bisa tersenyum di tengah tantangan hidup, itu seperti seekor macan dengan nyali tikus. Hadapilah semua tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita.
"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, - II Timotius 1:7"
3 comments