Belajar Menghadapi Tekanan Hidup dari Ikan Bandeng
Dalam benak setiap insan, rancangan tersembunyi seperti air yang mengalir dalam kedalaman hati. Namun, hanya mereka yang bijak yang dapat mengukurnya
Bayangkan ikan bandeng, menggoda dengan daging lezatnya, namun disertai tulang dan duri yang menyulitkan untuk dipisahkan. Solusi cerdik datang dengan merubahnya menjadi bandeng presto melalui tekanan tinggi dari pressure cooker. Dengan pengaturan tekanan yang cermat, tulang dan duri bandeng menjadi lembut, sementara dagingnya tetap utuh.
Seperti halnya ikan bandeng, kita juga memiliki "tulang dan duri" dalam diri kita yang menghambat kebahagiaan dan kesempurnaan hidup. Kesombongan, kekurangpercayaan, dan kekerasan hati dapat menjadi rintangan. Tuhan, sebagai juru masak ulung, terkadang harus membawa kita ke dalam "Pressure Cooker" kehidupan, situasi penuh tekanan yang seringkali kita anggap sebagai sumber stres.
Namun, tak perlu putus asa saat berada dalam tekanan. Kita diharapkan untuk tetap memegang iman, melihat setiap tekanan sebagai kesempatan untuk introspeksi. Mungkin Tuhan ingin mengubah "tulang dan duri" dalam diri kita. Sebagai penerima tekanan, kita tidak akan diberi beban melebihi kemampuan kita. Tuhan tahu betul takaran tekanan yang dapat "melunakkan duri" tanpa merusak kita.
Jika saat ini kita merasa terjebak dalam situasi yang menekan, jangan menyerah. Ambillah waktu untuk merenung dan mencari makna di balik tekanan tersebut. Terimalah kesempatan ini sebagai proses pemurnian diri. Dengan kesabaran dan ketekunan, kita akan keluar dari proses ini sebagai pribadi yang lebih baik.
Join the conversation